Mengenal Penyebab Kejang pada Bayi dan Cara Menanganinya

Mengenal Penyebab Kejang pada Bayi dan Cara Menanganinya
Credits: Freepik

Bagikan :


Tidak hanya orang dewasa, bayi dan anak-anak juga bisa mengalami kejang. Kejang adalah aktivitas listrik yang tidak biasa di otak yang dapat menyebabkan perubahan perilaku, gerakan, atau perasaan. Biasanya aktivitas listrik di otak melibatkan sel saraf di berbagai area untuk mengirimkan sinyal pada waktu yang berbeda, selama kejang terjadi, banyak neuron yang menyala sekaligus.

Sebagian orang beranggapkan bahwa kejang pada bayi atau anak selalu terkait dengan epilepsi, kenyataannya kejang pada bayi dan anak tidak selalu disebabkan epilepsi, bisa saja karena penyebab lainnya.

 

Penyebab Kejang pada Bayi

Ada banyak hal yang menyebabkan kejang pada bayi, beberapa di antaranya seperti cedera pada kepala, infeksi, atau kondisi kesehatan lain. Berikut adalah beberapa penyebab kejang di antaranya:

Kejang demam

Salah satu penyebab kejang yang paling sering ditemui pada bayi adalah kejang demam, yaitu ketika bayi mengalami demam atau suhu tubuh tinggi di atas 38 derajat Celcius. Kejang ini hanya berlangsung beberapa menit, yang bisa dialami oleh anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun.

Kejang demam kerap ditandai dengan beberapa hal berikut:

  • Kehilangan kesadaran
  • Gemetar tak terkendali di lengan dan kaki
  • Kedutan di lengan dan kaki

Infeksi virus dan bakteri

Ada banyak infeksi virus dan bakteri yang dapat memicu kejang, seperti misalnya infeksi virus Ensefalitis yang tak hanya menyebabkan peradangan di otak dan kejang. Virus umum seperti flu yang menyebabkan suhu bayi naik juga dapat meningkatkan risiko kejang demam. Infeksi bakteri khususnya bakteri strep grup B juga dapat menyebabkan meningitis pada bayi yang disertai dengan kejang.

Hidrosefalus akibat cedera kepala

Ketika bayi mengalami hidrosefalus, maka cairan serebrospinal memberikan tekanan pada otak. Kondisi ini umum dan dapat terjadi dengan sendirinya saat bayi berada di dalam rahim. Dokter biasanya akan menggunakan forsep atau ekstraktor vakum untuk membantu melahirkan bayi, sayangnya cara ini dapat melukai kepala bayi dan menyebabkan cairan serebrofinal menumpuk di otak.

Cerebral palsy

Kejang adalah salah satu gejala cerebral palsy. Jika bayi mengalami hal ini, maka mereka akan kesulitan untuk mengontrol otot. Cerebral palsu diduga terjadi ketika bayi tidak menerima cukup oksigen di dalam rahim.

Selain hal-hal di atas, bayi juga dapat mengalami kejang karena rendahnya kadar gula di dalam darah, epilepsi, stroke, pendarahan pada otak dan tumor otak.

 

Cara Menangani Bayi yang Sedang Kejang

Beberapa jenis kejang yang dialami oleh bayi tidak selalu membutuhkan bantuan medis, namun ada baiknya Anda tetap membawa bayi untuk diperiksa terutama bila kejang tidak diketahui apa penyebabnya.

Ketika bayi mengalami kejang di rumah, sebaiknya orang tua tetap tenang. Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya dilakukan ketika bayi mengalami kejang:

  • Jauhkan bayi dari benda keras untuk mengurangi risiko cedera
  • Setelah kejang berhenti gulingkan bayi ke samping untuk mencegah bayi tersedak
  • Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut bayi untuk menghentikan gerakan mulut apapun seperti menggigit lidah, karena justru berisiko melukai bayi.
  • Apabila bayi sedang berada di dalam air, maka bawa bayi keluar dan segera panggil ambulance
  • Pastikan Anda mengetahui kapan dan berapa lama bayi mengalami kejang
  • Pastikan mereka bernapas normal setelah kejang berhenti

Segera panggil ambulance atau bawa bayi ke instalasi gawat darurat apabila:

  • Bayi mengalami kejang lebih dari 5 menit, atau mengalami kejang susulan
  • Bayi tetap tidak sadar ketika kejang telah berhenti
  • Bayi mengalami kejang ketika ada makanan atau minuman di dalam mulut
  • Bayi tidak sadar dan memiliki gangguan pernapasan
  • Bayi pertama kali mengalami kejang
  • Bayi mengalami kejang setelah cedera
  • Bayi memiliki riwayat diabetes

Pengobatan kejang pada bayi akan diberikan sesuai dengan kondisi dan penyebabnya. Anda tidak perlu khawatir bila bayi sudah mendapatkan pertolongan medis, selanjutnya dokter akan memberikan pemeriksaan detail dan merekomendasikan pengobatan atau perawatan sesuai yang dibutuhkan.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 21:45